Kabar21.blogspot.com - Apa kabar Djadjang Nurdjaman? Pelatih yang mengantarkan Persib Bandung menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 ...
Djanur Pulang Ke Bandung, Doakan Terbaik buat Persib
Kabar21.blogspot.com - Apa kabar Djadjang Nurdjaman? Pelatih yang mengantarkan Persib Bandung
menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015 itu
balik ke Bandung dari Italia. Djanur balik ke Bandung pada pertengahan
April mendatang untuk mengurus perpanjangan izin tinggal di Italia.
Pria yang sudah tiga bulan menimba ilmu di Akademi Inter Milan itu direncanakan tinggal di Italia selama setahun. ''Pertengahan Minggu ini jadwalnya saya sudah sampai di Bandung. Izin tinggal saya di sana hanya 90 hari. Jadi harus diurus manajemen dulu untuk diperpanjang,''kata Djanur seperti dirilis dalam laman resmi Persib Bandung.
Djanur akan memanfaatkan waktu kepulangan di Bandung untuk menuntaskan rasa rindunya dengan keluarga. Selama tiga bulan di Italia, Djanur mendapatkan banyak ilmu mengenai pendidikan usia muda. Dia pun terlibat dalam proses latihan akademi-akademi sepak bola di berbagai kota di Italia yang terafiliasi dengan Inter Milan.
''Bisa terlibat langsung dalam sesi latihan Inter Milan senior, U-19, U-18, U-17. Semua pelatih di sana baik-baik, sangat ramah. Banyak hal dan pelajaran selama di sana,''tuturnya.
Djanur tak lupa selalu mendoakan yang terbaik bagi Persib Bandung yang saat ini dilatih Dejan Antonic. Dia berharap Maung Bandung mampu meraih prestasi dalam setiap pertandingan.
Striker Persib Juan Belencoso Pulang ke Spanyol
Kabar21.blogspot.com - Striker PERSIB, Juan Carlos Belencoso akan pulang terlebih dahulu ke Spanyol untuk menjemput keluarganya. Dijadwalka...
Kabar21.blogspot.com - Striker PERSIB, Juan Carlos Belencoso akan pulang terlebih dahulu ke Spanyol untuk menjemput keluarganya. Dijadwalkan, pemain jangkung ini akan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (14/4/2016) dini hari.
Pemain bernomor punggung 99 ini mengatakan, akan memboyong istri dan putranya ke Bandung. Belencoso pun direncanakan tiba kembali di Bandung, Minggu (17/4/2016) mendatang.
"Saya akan pulang dulu ke Spanyol beberapa hari untuk jemput keluarga saya. Istri dan anak saya akan tinggal di sini nanti," kata Belencoso di Graha PERSIB, Selasa (12/4/2016).
Rencananya, Belencoso berserta istri dan anaknya akan tinggal di daerah Ciumbuleuit. Dia mengaku, cukup bagus dengan suasana Bandung dan kondisi cuaca di sini. Dia cukup yakin keluarganya pun akan senang tinggal di Bandung.
"Mereka akan tinggal bersama. Bagus mereka akan senang tinggal di sini," ucapnya. ***
Sumber: http://persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/belencoso_pulang_ke_spanyol.aspx
Zulham Zamrun Dipastikan Gabung ke Persib Bandung Akhir April Ini
Kabar21.blogspot.com - Zulham Zamrun dipastikan akan bergabung ke Persib Bandung musim ini untuk tampil di Indonesia Soccer Championship (I...
Kabar21.blogspot.com - Zulham Zamrun dipastikan akan bergabung ke Persib Bandung musim ini untuk tampil di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
Pemain yang sempat mengalami cedera selama delapan bulan itu akan bergabung bersama Persib akhir bulan April 2016.
Saat ini Zulham sedang proses tahap akhir masa penyembuhannya.
"Zulham sudah oke, saat ini tinggal masa penyembuhannya saja, kalau sudah oke akhir April Insya Allah gabung ke kami," kata Umuh Muchtar saat ditemui di Jakarta, Senin (11/4/2016).
Selain itu, Manajer Persib Bandung itu menjelaskan sampai saat ini pelatih Persib, Dejan Antonic, masih belum meminta penambahan pemain baru untuk ISC.
Sebelumnya beredar kabar bahwa pelatih asal Serbia itu menginginkan satu atau dua pemain lokal baru untuk gabung bersama Atep dkk.
"Belum ada, Dejan belum meminta pemain baru, saat ini masih skuad yang ada," ucapnya. (*)
sumber asli: http://jabar.tribunnews.com/2016/04/12/akhir-april-ini-zulham-zamrun-dipastikan-gabung-ke-persib-bandung
Masih Setara Lokal, Umuh Beri Warning Bagi Duet Asing
Andai digelar sesuai rencana, laga perdana Persib di Indonesia Soccer Championship akan mentas pada 30 April 2016 mendatang. Dalam sisa w...
Andai digelar sesuai rencana, laga perdana Persib di Indonesia Soccer Championship akan mentas pada 30 April 2016 mendatang. Dalam sisa waktu sekitar 3 pekan tersebut, Umuh Muchtar pun menyerahkan semua kebijakan di masa persiapan kepada Dejan Antonic. Meski begitu sang manajer tetap memberikan warning untuk Juan Belencoso dan Robertino Pugliara. Dia ingin supaya duet legiun asing tersebut segera menunjukan kualitas terbaiknya.
“Lihat saja nanti pelatih bagaimana memberikan arahan kepada pemain kita serahkan sepenuhnya. Dan saya harapkan 2 pemain asing ini ada perubahan, kalau tidak ada cuma seperti ini berbahaya sekali. Kalau tidak ada perubahan dan mereka tidak pergerakan saya rasa masih berat,” ujar Umuh di Hotel Tyara Plaza, Senin (11/4).
Menurutnya akan ada konsekuensi jika keduanya tidak kunjung menampilkan performa gemilang. Karena tujuan mendaratkan legiun import adalah untuk mendapat kualitas lebih tinggi ketimbang pemain lokal. Di mata Umuh aksi Belencoso yang mampu membawa Persib ke final Piala Bhayangkara masih belum memuaskan. Padahal reputasi sang pemain adalah nominator pemain asing terbaik AFC 2015.
“Haruslah semuanya juga nanti harus ada kejelasan. Kita juga ambil pemain terus kontrak pemain yang siap. Kalau pemain asing kan harus lebih jauh dari lokal, harus lebih bagus kalau dibawah lokal atau setara lokal berbahaya juga. Ini kan masih setara lokal,” tegasnya.
Mengenai wacana Dejan Antonic yang ingin mendatangkan 2 pemain baru, Umuh menyebut pihaknya belum memberi lampu hijau. Karena saat ini kuota pemain yang sejak awal direncanakan oleh Persib sudah terpenuhi. Padahal Dejan menyebut Persib akan meminjamkan 2 pemainnya ke klub lain supaya bisa lebih mendapat kesempatan.
“Belum ada karena kuota kita sudah 25 dan sekarang ada 26. Belum ada kepastian ya siapapun juga karena penggantinya juga siapa. Biar kondusif dulu lah biar fokus dulu latihan kita kan 2 asing juga biasa-biasa belum maksimal dan belum memuaskan,” tukasnya.
sumber: http://simamaung.com/masih-setara-lokal-umuh-beri-warning-bagi-duet-asing/
Robertino Pugliara Semakin Nyaman Bersama PERSIB
Kabar21.blogspot.com - Playmaker PERSIB, Robertino Pugliara semakin nyaman tampil bersama pemain lain. Pemain anyar Maung Bandung ini menga...
Kabar21.blogspot.com - Playmaker PERSIB, Robertino Pugliara semakin nyaman tampil bersama pemain lain. Pemain anyar Maung Bandung ini mengawali laganya saat menghadapi Surabaya United di Ciamis beberapa waktu lalu.
Kesempatan kedua mambuatnya mulai merasa kompak saat PERSIB menghadapi PSGC di Stadion Galuh Ciamis. Komunikasi dengan pemain lain pun dirasakannya semakin membuatnya cepat beradaptasi dengan tim barunya itu. Ke depan diharapkannya dapat berkontribusi lebih untuk Maung Bandung.
"Saya sudah merasa lebih nyaman semoga ke depan lebih baik lagi. Saya senang bermain dengan mereka. Mereka bisa suplai bola ke saya, dan saya juga bisa mensuplai bola ke pemain depan," katanya di Ciamis kemarin.
Pemain asal Argentina ini merasa sudah menyatu dengan pemain tengah lainnya, salah satunya Hariono. Keduanya pada musim 2008/2009 selalu bermain sengit untuk membela tim masing-masing. Bahkan, Hariono pernah diusir wasit karena berduel dengan Pugliara saat menghadapi Persija Jakarta.
Begitu juga saat musim 2009/2010 mereka bertemu kembali dan tampil sengit hingga kembali berbuah kartu merah untuk Hariono. Dia pun mengaku sudah melupakan hal itu, begitu juga Hariono, sebab dalam sepakbola hal biasa perseteruan dalam lapangan.
"Di dalam lapangan selalu jadi lawan dan di luar jadi kawan. Sekarang saya di sini (PERSIB) dan saya ingin berikan yang terbaik. Bermain dengannya (Hariono) nyaman kita komunikasi baik," ucpanya. ***
Sumber : http://persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/pugliara_semakin_nyaman_di_persib.aspx
Dejan Tegaskan Hanya Pinjamkan Pemainnya
Pelatih PERSIB, Dejan Antonic menegaskan tidak akan mencoret pemainnya. Penambahan dua pemain baru hanya akan berimbas pada peminjaman a...
Pelatih PERSIB, Dejan Antonic menegaskan tidak akan mencoret pemainnya. Penambahan dua pemain baru hanya akan berimbas pada peminjaman anak asuhnya kepada tim lain untuk mendapat kesempatan bermain dan menambah pengalaman.
Menurutnya, pemain yang selama ini minim jam terbang perlu untuk menambah kesempatan bermain. Diharapkan, bersama tim baru dapat kesempatan tampil untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman bertanding.
"Tidak ada pemain yang dilepas, aku tidak mungkin melepas. Kita hanya carikan kesempatan buat pemain bersama tim lain. Tidak baik jika pemain hanya ikut latihan terus," kata Dejan di Ciamis, Sabtu (9/4/2016).
Jika hanya ikut berlatih tanpa kesempatan bermain, pemain akan mengalami penurunan dan tidak akan bisa apa-apa. Peminjaman pemain juga hal lumrah dalam dunia sepakbola, seperti halnya di Eropa, pemain dipantau terus bersama tim barunya.
"Bayangkan pemain dalam satu tahun hanya ikut latihan dia tidak akan bisa apa-apa. Kalau dipinjamkan dan dia main bagus, oke kembali ke PERSIB lagi. Karena, hanya dipinjamkan," ucapnya.
Pelatih asal Serbia ini mengatakan, jika pemain yang dipinjamkan kerja keras, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat kembali lagi dan punya kesempatan lebih bersar untuk tampil. Tentang siapa yang dipinjamkan, Dejan masih membutuhkan waktu untuk memastikan keputusan itu benar.***
sumber : http://persib.co.id/
Persib Bandung Libas Surabaya United 3-1
Persib Bandung menghajar Surabaya United dalam pertandingan persahabatan bertajuk Turnamen Segitiga di Stadion Galuh Ciamis, Jumat (8/4/2...
Persib Bandung menghajar Surabaya United dalam pertandingan persahabatan bertajuk Turnamen Segitiga di Stadion Galuh Ciamis, Jumat (8/4/2016). Sempat tertinggal pada babak pertama, Persib akhirnya bangkit dan sukses menutup laga dengan kemenangan 3-1.
Gawang Persib yang dikawal I Made Wirawan jebol pada menit 40. Surabaya United unggul berkat aksi penyerang mereka, Rudi Widodo.
Untuk mengubah irama permainan, Persib menurunkan Atep dan Febri Hariyadi di babak kedua. Keberadaan mereka cukup memberikan pengaruh sebab Persib bisa lebih menekan hingga mencetak gol penyeimbang di menit 55. Gol itu dibuat Vladimir Vujovic. Bek jangkung kebangsaan Montenegro tersebut memanfaatkan umpan sundulan dari Juan Belencoso di dalam kotak penalti.
Belencoso sendiri tak mau ketinggalan. Di menit 70 ia ikut mencatatkan namanya di papan skor. Berawal dari umpan Agung Pribadi, Belencoso sukses mengubah kedudukan jadi 2-1.
Meski sudah unggul, Maung Bandung belum puas dengan hasil tersebut. Mereka terus menekan dan terjadilah gol ketiga di menit 78. Adalah Febri Hariyadi yang mampu mengecoh kiper Surabaya United lalu menambah skor jadi 3-1.
Susunan Pemain:
Surabaya United : Wahyu Tri, Octavio Dutra, Suroso, Putu Gede, M Fatchur, Gebor ('40 Ardy), Hargianto, Fandi Eko, Wahyu Subo, Fitra R S, Rudi Widodo ('58 Jesen).
Persib: I Made Wirawan; Dias Angga (M. Agung '67), Vladimir Vujovic, Hermawan, Tony Sucipto; Hariono, Kim Jeffrey; Robertino Pugliara (Gian Zola '81), Tantan (Atep '52), David Laly (Febri Haryadi '52); Juan Belencoso (Yandi Sofyan '82).
Persib Bakal Panggil Kembali Zulham Zamrun
Mantaaap, Zulham Zamrun Bakal Dipanggil Kembali Masuk Persib - Pelatih Persib Bandung, Dejan Antonic, menyatakan ada masalah yang akan diha...
Mantaaap, Zulham Zamrun Bakal Dipanggil Kembali Masuk Persib - Pelatih Persib Bandung, Dejan Antonic, menyatakan ada masalah yang akan dihadapi timnya setelah kalah melawan Arema Cronus di partai puncak Piala Bhayangkara. Berdasarkan evaluasi, akan ada dua pemain baru masuk dan tim melepas dua pemain.
Kedatangan penggawa anyar setelah Persib tampil di Ciamis, diakui Dejan, akan menambah pekerjaan rumah bagi tim. Pekerjaan itu berupa adaptasi, untuk menyatukan pemain baru ke dalam corak permainan yang dibentuk bersama pemain lama.
"Kami setiap minggu ada pemain yang baru masuk dan saya tidak bisa mengumpulkan tim lengkap karena harus menunggu selesai pramusim dulu. Seperti Robertino Pugliara, kemudian kemarinnya lagi ada Juan Carlos Rodriguez Belencoso dan sekarang dua lagi. Itu jadi masalah buat tim dan pelatih, tapi kami harus menempuh jalan ini," ujar Dejan di Lapangan Progresif, Kota Bandung, Selasa (7/4).
Dejan berencana menggelar training center (TC) singkat setelah kedatangan dua pemain anyar nanti. Banyaknya agenda yang harus diikuti Persib, diakui Dejan juga mengganggu program yang telah dibuatnya sejak jauh-jauh hari. Namun Dejan membuat solusi lainnya.
"Banyak pertandingan, sehingga program yang kami bikin dari dulu susah sekali (terlaksana). Kami banyak sekali turnamen. Menurut saya itu menganggu banyak pemain karena kami tidak bisa fokus one on one. Setelah dari Ciamis, kami akan mencoba bikin TC lima hingga tujuh hari. Itu sudah ukup buat tim kerja sama," ujar Dejan.
Hingga kemarin, Dejan masih merahasiakan dua pemain anyar tersebut. Hanya, ia tidak menutup kemungkinan memanggil Zulham Zamrun yang tengah memulihkan cedera lututnya. Pemain asal Ternate itu disebut Dejan saat didesak awak media.
"Mereka pemain senior, enggak terlalu muda dan sebentar lagi Zulham juga bisa main," katanya.
Dejan Harap Robertino Bantu Sirkulasi Bola Persib
Sosok playmaker asing yang ditunggu oleh Persib Bandung dalam diri Robertino Pugliara akhirnya bergabung dengan tim. Mantan gelandang Per...
Sosok playmaker asing yang ditunggu oleh Persib Bandung dalam diri Robertino Pugliara akhirnya bergabung dengan tim. Mantan gelandang Persija Jakarta itu pun sudah ikut mengikuti program latihan perdana di Lapangan Progresif, Rabu (6/4) sore. Menurut Dejan Antonic, Robertino adalah pemain yang punya reputasi jempolan di sepak bola tanah air dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Tinggal bagaimana dia bisa segera tune in dengan filosofi bermain skuat Maung Bandung.
“Satu pemain yang cukup bagus dan cukup penting, cuma tinggal butuh adaptasi sebentar lagi,” ujar Dejan usai mengawal pasukannya berlatih.
Baginya jika Robertino sudah nyetel dengan taktik dan pergerakan pemain lain, gelandang Argentina itu akan bermanfaat bagi Persib. Karena posisi Robertino sebagai role no. 10 bisa memberikan pasokan bola yang matang bagi lini depan Maung Bandung. Di Piala Bhayangkara lalu, belum ada sosok yang mampu menjadi jembatan penghubung antara lini belakang dengan barisan pembunuh di depan.
“Tapi pasti dia bisa bantu kita banyak karena kita kemarin ada sedikit masalah di tengah itu sirkulasi bola tidak terlalu cepat. Aku pikir dia punya experience dan bisa bantu,” tuturnya.
Ujian perdana Robertino akan hadir pada Jumat (8/4) mendatang ketika Persib akan berhadapan dengan Surabaya United. Maung Bandung memang akan mengikuti turnamen segitiga di Ciamis dan satu kontestan lainnya adalah tuan rumah PSGC. Laga itu akan menjadi momen bagi pemain yang sempat ditolak oleh Persib tahun 2007 silam ketika seleksi untuk unjuk gigi menampilkan skill olah bolanya.
sumbe : simamaung.com
Akan Datangkan Dua Pemain, Dejan Isyaratkan Depak Dua Pemain Lain
Robertino Pugliara sepertinya bukan pemain terakhir yang didatangkan Persib Bandung. Pelatih Persib, Dejan Antonic, akan kembali mendatan...
Robertino Pugliara sepertinya bukan pemain terakhir yang didatangkan Persib Bandung. Pelatih Persib, Dejan Antonic, akan kembali mendatangkan dua pemain lokal anyar. Hal tersebut diutarakan pelatih yang bawa Persib ke final Piala Bhayangkara, di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung.
Dua pemain lokal itu, disebut Dejan berposisi sebagai defender dan gelandang tengah. Melihat kelemahan tim di dua turnamen sebelumnya berada di sektor tengah, membuat Dejan berpikir untuk menambah pemain tengah pelapis selain Pugliara.
“Ada satu defender dan gelandang. Kita harus bawa gelandang untuk satu rotasi karena kita ada masalah di tengah. Kemarin terlalu banyak longpass. Tadi kita bicara sama pemain, kontrol bola kita 111 pass, Arema cuma 88,” beber Dejan, Rabu (6/4).
Jika rencana memasukkan dua pemain anyar sukses, maka pelatih 47 tahun itu akan mengeluarkan satu hingga dua pemain Persib yang sudah dikontrak dengan opsi pinjaman. Atau sebaliknya dua pemain yang didatangkan adalah dengan status pinjaman. Dejan akan melihat perkembangan lebih lanjut sebelum Indonesia Soccer Championship dimulai.
“Kalau masuk dua pemain, mungkin akan ada satu atau dua keluar, atau mungkin kita pinjam pemain dari luar. Kita lihat-lihat sebentar, pemain yang sudah main di sini apa yang lebih bagus untuk dia,” tuturnya.
Saat ditanyai apakah Dejan akan memanfaatkan pemain Asia, ia pun masih harus melihat situasi dan kondisinya ke depan. Sementara Dejan memastikan pemain muda (U-21) akan tetap bertahan. “Enggak tahu, masih kita lihat (soal pemain Asia). Pemain muda tetap di sini, ada dua pemain muda di PON tidak bisa ikut latihan di sini karena dia latihan di sana,” tukasnya.
sumber : simamaung.com
Siapakah Dua Pemain Persib Yang Bakal dicoret Dejan Antonic ?
Siapakah Dua Pemain Persib Yang Bakal dicoret Dejan Antonic ? - Kehadiran pemain baru membuat skuat lama Persib ikut dirombak. Pelati...
Siapakah Dua Pemain Persib Yang Bakal dicoret Dejan Antonic ? - Kehadiran pemain baru membuat skuat lama Persib ikut dirombak.
Pelatih Dejan Antonic mengaku bakal ada pemainnya yang segera dilepas.
"Mungkin, ada satu atau dua pemain yang bakal pergi," ujar Dejan di mes Persib, Rabu (6/4) sore.
Dejan masih merahasiakan identitas dua pemain yang dia maksudkan itu. Meskipun tak akan bersama Pangeran Biru, Dejan berharap kedua pemain itu tetap mendapat jam terbang.
"Mereka mungkin kita pinjamkan ke klub lain agar tak hanya ikut latihan (dengan kami) tapi tidak main," kata pelatih asal Serbia itu.
Rencana pencoretkan dua pemain itu menyusul adanya rencana perekrutan dua pemain baru, gelandang tengah dan bek. Kebutuhan penggawa baru setelah Robertino Pugliara itu adalah hasil evaluasi setelah Piala Bhayangkara.
Pugliara Siap Bergabung Latihan Dengan Persib, Hari Rabu
Robertino Pugliara, pemain asing anyar Persib menunjukkan diri, Minggu (3/4) di Sultan Hotel Jakarta–tempat Persib menginap selama per...
Robertino Pugliara, pemain asing anyar Persib menunjukkan diri, Minggu (3/4) di Sultan Hotel Jakarta–tempat Persib menginap selama persiapan final Piala Bhayangkara. Bahkan ia sempat hadir dan menonton langsung partai puncak Bhayangkara yang berkesudahan 2-0 untuk Arema di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Pugliara direncanakan akan langsung bergabung latihan bersama tim Rabu (6/4) nanti di Bandung. Ia pun akan ikut serta dalam pertandingan trofeo di Ciamis yang diikuti Persib, PSGC Ciamis dan Surabaya United.
“Rencananya Senin saya ke Bandung, dan akan langsung bergabung pada latihan perdana setelah turnamen ini,” ungkap Pugliara, Minggu (3/4) malam.
Pemain asal Argentina itu mengaku senang bisa bergabung dengan Persib di musim 2016 ini. Alasan memilih Maung Bandung sebagai pelabuhan karirnya adalah dilatarbelakangi karena Persib merupakan tim besar di Indonesia. Dirinya mengaku tidak akan menyianyiakan kesempatan, dan bakal memberikan segenap kemampuannya.
“Senang bisa dipercaya dan bergabung karena Persib tim besar. Saya akan berusaha memberikan 100 persen kemampuan saya untuk tim ini,” imbuhnya.
Saat ditanyai kepastian kontraknya dengan Persib, pemain berusia 32 tahun ini pula mengaku sudah diikat manajemen. Ia siap memberikan yang tebaik untuk klub. “Saya sudah kontrak, saya ingin memberikan yang terbaik buat Persib,” ucapnya.
Sama halnya dengan pemain lain, Robertino sudah mengikat kontrak dengan klub kebanggaan Bobotoih ini selama dua musim. Hal itu dikatakan manajer Persib Umuh Muchtar. “Sama lah dengan pemain lain, Pugliara sama dua tahun,” ungkap Umuh.
Sempat Pingsan di SUGBK, Kondisi Taufiq Membaik
Gelandang Persib, Taufiq mengalami hilang kesadaran atau pingsan saat timnya melakukan breefing di ruang ganti Stadion Utama Gelora Bung ...
Gelandang Persib, Taufiq mengalami hilang kesadaran atau pingsan saat timnya melakukan breefing di ruang ganti Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) semalam–Minggu (3/4). Kondisi tersebut membuat pemain 30 tahun itu harus mendapatkan perawatan dengan bantuan oksigen. Kemudian ia pun diistirahatkan di Sultan Hotel, tempat tim menginap.
Dokter tim, Raffi Ghani mengabarkan jika kondisi Taufiq pada Senin (4/4) sudah membaik. Meski dengan muka pucat dan kondisi badan lemas, ia menyempatkan ikut sarapan bersama tim. Persib sendiri dikabarkan bertolak pulang ke Bandung, Senin siang.
“Kemarin malam sempat hilang kesadaran tapi sudah membaik kondisinya saat ini,” kabar Raffi di Hotel The Sultan, Senin (4/4) pagi.
Taufiq bermain di laga final Piala Bhayangkara antara Persib melawan Arema Cronus dalam waktu 70 menit. Ia kemudian digantikan Febri Hariyadi. Tim kebanggaan Bobotoh pun harus menerima kekalahan menyakitkan 2-0 lewat gol Maitimo dan Sunarto.
Dokter lanjut mengabarkan jika pemain asal Tarakan itu didapati memar di punggungnya. Hal itu terindikasi oleh sebab mendapat sikut saat pertandingan. “Kita akan observasi dulu, hanya memang ada sedikit memar,” tukasnya.
sumber : simamaung.com
SUGBK Sudah Seperti Kandang Persib
Persib Bandung seperti dijodohkan dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Tim kebanggaan Bobotoh tersebut sudah berulang...
Persib Bandung seperti dijodohkan dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Tim kebanggaan Bobotoh tersebut sudah berulang kali meraih trofi di stadion bertaraf International itu. Tercatat pada zaman perserikatan musim 1986, 1990, 1994, dan juara liga Indonesia musim 1995 serta Turnamen Piala Presiden 2015.
Usai sukses dimusim lalu, kini skuat Maung Bandung kembali datang ke GBK. Misi yang sama merengkuh gelar juara dengan tajuk turnamen berbeda–Piala Bhayangkara. Persib datang dengan kekuatan berbeda dibanding saat menjuarai Piala Presiden. Pelatih asal Serbia Dejan Antonic yang kini akan menuntun tim ini menuju prestasi tertinggi.
“Kita tahu pemain Persib setelah kita gagal di Piala Jenderal Sudirman, kita banyak ditinggalkan hampir 50 persen pemain yang bawa kita juara. Perlahan tapi pasti kita menambah pemain-pemain dengan tambahan pemain baru lokal atau asing,” ungkap asisten pelatih Herrie Setyawan dalam konfrensi pers jelang laga Sabtu (2/4) di ruangan pers VVIP SUGBK.
Selama diarsiteki Dejan -dalam catatan- Persib telan hasil tidak memuaskan di laga tandang di Bali Island Cup. Imbang sekali (vs Bali United), menyerah sekali (vs Arema Cronus) dan hanya menang sekali melawan klub Divisi Utama PSS Sleman dalam laga yang dihelat di stadion I Wayan Dipta, Bali.
Persib memang bisa dikatakan bangkit saat bermain di kandang dalam Turnamen Piala Bhayangkara ini. Lima pertandingan dijalani mulus dengan empat kali menang beruntun dan hanya satu kali hasil imbang.
Herrie mengutarakan walau statistik membuktikan kurang garangnya Persib di laga tandang namun klubnya mengharapkan tuah dari GBK. Bagi skuat Maung Bandung sendiri, GBK sudah seperti kandang dari Persib dengan menjadi saksi kejayaannya di masa lalu.
“Statistik memang kita banyak menang di kandang setidaknya Gelora Bung Karno ini juga kandang Persib, walaupun ini berada di luar kota Bandung tetapi secara interest tuntutan ini adalah kandang Persib juga,” papar pelatih yang kerap di sapa Jose ini.
Ia mengharapkan tuah si GBK bisa menuntun Persib juara Minggu (3/4) malam. Meski Arema adalah lawan yang berat namun, Atep dan kolega siap bekerja keras dan memenangi lagi gelar. “Mudah-mudahan aura kemenangan atau aura positif di GBK membawa hasil maksimal bagi Persib,” tukasnya.
Invasi Jakarta Jilid II, Bobotoh Tidak Senyaman Tahun 2015
INVASI ke Jakarta jilid II. Kalimat itu sudah bergaung hebat menjadi tren di kalangan bobotoh begitu Persib Bandung memastikan diri maj...
Kalimat itu semakin menggema lagi setelah Maung Bandung maju ke final lantaran terpampang secara masif pada kaus dan atribut suporter, spanduk dukungan, sampai tagar berseliweran di media sosial.
Bukan sekadar kalimat penyemangat, "Invasi ke Jakarta" jelas menyiratkan citra kepercayaan diri begitu hebat dan tentu saja keyakinan amat besar untuk "menjajah" ibu kota dan membawa pulang kemenangan.
Romantisme puluhan ribu bobotoh yang berduyun-duyun ke Jakarta untuk mengharu biru di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada partai puncak Piala Presiden, akhir Oktober 2015 lalu memang sudah pasti akan langsung muncul dalam ingatan para pemuja Persib saat ini.
Perjalanan menegangkan dalam pengamanan ketat kepolisian waktu itu berkesudahan amat sempurna karena akhirnya, setelah menanti dua dekade, Maung Bandung bersama bobotoh bisa berpesta pora merayakan gelar juara di stadion bersejarah itu, meski sekadar ajang turnamen.
Situasi kali ini jauh berbeda dengan final Piala Presiden laluBagi bobotoh, berjaya di Batavia, melawan tim manapun, sama saja dengan memberi malu untuk Jakmania, suporter Persija Jakarta yang menjadi rival bebuyutan Persib. Di tengah penetapan status siaga I Jakarta, euforia kemenangan Piala Presiden tahun lalu begitu akbar, lengkap dengan sindiran-sindiran untuk Jakmania sang tuan rumah.
Wajar jika kali ini pun, antusiasme bobotoh begitu besar, bahkan boleh jadi berlipat ganda untuk kembali menyertai kiprah Persib di Jakarta yang akan menghadapi Arema Cronus dalam duel perebuatan trofi juara, Minggu 3 April 2016. Namun, harus pula disadari, situasi kali ini jauh berbeda dengan final Piala Presiden lalu.
Lawan duel Persib pada final saat itu adalah Sriwijaya FC. Meski merupakan salah satu tim besar di kancah sepak bola Indonesia, Laskar Wong Kito tidak atau mungkin belum punya basis masa suporter fanatik yang secara masif mengikuti kemanapun tim mereka berlaga, apalagi jarak dari Palembang ke Jakarta cukup jauh.
Maka stadion yang bisa menampung lebih dari 80.000 penonton pun saat itu layaknya Stadion Si Jalak Harupat dengan kapasitas lebih besar. Nyaris seluruh sektor tribun penonton berubah menjadi lautan biru bobotoh, lengkap dengan pekik sorak sorai dukungan yang menggelegar, menyuntikkan energi besar untuk kepercayaan Persib sepanjang laga.
Akan tetapi, lawan tarung Maung Bandung kali ini adalah Arema, tim besar dengan basis suporter tak kalah banyak dan tak kalah militan dibandingankan Persib, yakni Aremania. Arek Malang juga selalu setia mendampingi kemanapun Singo Edan bertarung. Maka sudah bisa dipastikan, warna biru di Stadion akan terbelah menjadi dua, Bobotoh dan Aremania. Masing-masing mendapatkan porsi adil pembagian tiket, yakni sekitar 40.000 lembar.
Bobotoh tidak akan senyaman tahun lalu yang dengan leluasa menguasai setiap jengkal Senayan. Mereka harus berbagi ruang dengan Aremania, dan bahkan Jakmania yang berpotensi ikut hadir mendukung Arema.
Optimisme yang dibawa Aremania tak kalah dari misi invasi jilid II bobotoh, bahkan mungkin saja lebih besar karena mereka sudah lama tak merasakan nikmatnya merayakan pesta juara pada ajang level mayor.
Aremania yang terkenal dengan dukungan unik itu bakal memberikan kepercayaan diri lebih buat Arema
Ridwan Kamil-The Jakmania Saling Bantu Amankan Final Persib vs Arema
final Piala Bhayangkara 2016 mengharuskan Persib Bandung datang ke Jakarta lagi untuk menantang Arema Cronus di Stadion Utama Gelora Bu...
final Piala Bhayangkara 2016 mengharuskan Persib
Bandung datang ke Jakarta lagi untuk menantang Arema Cronus di Stadion
Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (3/4/2016). Untuk
mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Walikota Bandung Ridwan Kamil
langsung berkoordinasi dengan petinggi The Jakmania.
Ridwan Kamil pada Jumat (1/4/2016), menulis status di akun Twitter resminya, @ridwankamil,
yang menyatakan dirinya bakal minta izin pada petinggi Jakmania. Niat
dan tujuan pria yang akrab disapa Kang Emil tak lain minta izin alias kulonuwun sebab bermain di markas Persija, rival abadi Persib.
"Ya tadi Kang Emil telepon, intinya sih dia kulonuwun
buat laga besok. Dia juga minta saling memantau media sosial
masing-masing agar terhindar dari potensi yang tidak diinginkan. Dia
bakal memantau medsos The Jak, sebaliknya kami juga memantau medsos
Bobotoh (fans Persib)," ucap Ketua The Jakmania Richard Ahmad saat
dikonfirmasi Sindonews.
Richard menambahkan, The Jak sudah belajar dari kejadian sebelumnya yakni lebih perhatikan masalah hate speech
di jejaring sosial. Seperti diketahui bersama, Sekjen Jakmania
Febriyanto diciduk kepolisian dengan dugaan menyebar provokasi di
twitter jelang final Piala Presiden yang mempertemukan Persib vs
Sriwijaya FC di SUGBK Oktober tahun lalu.
"Ya kami sudah belajar
dari masalah sebelumnya. Sekarang kan terus dipantau Cyber Crime
kepolisian, untuk itu kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak
sejak tiga hari lalu. Bahkan kami juga sudah ikut rakor dengan pihak
polisi," tambahnya.
Kang Emil sendiri sudah menyerukan perintah
kepada Bobotoh. Ia meminta Bobotoh memperhatikan komentar di media
sosial jelang final nanti. "Jelang final bola. mari hindari postingan
yang provokatif. Sepakbola ajarkan berkompetisi dalam perdamaian bukan
permusuhan," kicaunya.
Potensi keamanan memang cukup disorot
dalam laga final Persib vs Arema. Rivalitas klub asal Bandung dengan
Jakarta yang sudah berakar sejak lama jadi alasan utama.
Kelemahan Persib yang Bisa Dieksploitasi Arema
Persib akhirnya kembali ke Gelora Bung Karno, Jakarta, setelah terakhir kali berlaga di sana di babak final Piala Presiden 2015. Di aj...
Menghadapi Arema Cronus, ada beberapa catatan yang harus Persib perhatikan. Hal ini juga menjadi kelemahan yang mendasar bagi Persib dan mungkin saja akan dieksploitasi oleh Arema Cronus dalam pertandingan final nanti.
Buruk dalam transisi karena minimnya peran gelandang serang
Makan Konate meninggalkan Persib setelah Persib tidak mampu lolos dari babak penyisihan grup Piala Jenderal Sudirman. Makan Konate bergabung dengan klub Malaysia, T-Team, bersama dengan pelatih Rahmad Darmawan dan rekan senegaranya yang juga pernah membela klub Sriwijaya FC, Abdoulaye Maiga.
Kehilangan Makan Konate inilah yang menjadi salah satu kehilangan sekaligus kelemahan bagi Persib. Perginya Makan Konate ke Malaysia meninggalkan sebuah lubang yang cukup dalam bagi Persib, utamanya di posisi pemain yang berperan sebagai seorang playmaker. Dengan tiadanya pemain yang mampu bermain sebagai seorang playmaker, Persib menjadi kesulitan ketika akan membangun serangan karena tidak ada pemain yang mampu mengalirkan bola dari lini belakang ke lini depan.
Persib memang sangat baik dalam bertahan. Hanya kebobolan 1 gol dalam lima laga, empat di antaranya secara beruntun membuat cleansheet. Hanya saja, lini pertahanan Persib sebenarnya masih belum stabil dan relatif masih gampang goyah. Beruntung kinerja Hariono dan Taufiq sebagai poros ganda dalam formasi 4-2-3-1 berhasil melindungi pertahanan dengan baik. Hariono dan Taufiq adalah kombinasi yang tepat. Hariono kuat dalam duel satu lawan satu, mahir melakukan man to man marking. Sedangkan Taufiq cerdas membaca permainan lawan dan pandai melindungi area (singkatnya: zonal marking).
Masalahnya, Persib sering buruk melakukan transisi dari bertahan ke menyerang. Siapa pun gelandang serang yang dipasang, baik itu Gian Zola (di laga vs Mitra Kukar) maupun Kim Kurniawan (di laga vs Pusamania dan PS TNI) atau Atep (di laga semifinal vs Bali United), selalu saja tak maksimal memainkan perannya. Atep memang sempat membuat gol dari area gelandang serang di laga melawan PS TNI, namun secara keseluruhan ia sering buruk mengambil keputusan dalam distribusi bola. Begitu juga Kim yang terlihat kurang visioner menempati posisi gelandang serang, lebih menonjol lari ke sana ke mari, tapi kurang jitu dalam membaca lubang-lubang di pertahanan lawan.
Formasi 4-2-3-1 akan berjalan maksimal jika memiliki gelandang serang yang bagus. Ia bukan hanya bertugas memimpin transisi dari bertahan ke menyerang maupun dalam distribusi bola, melainkan sebagai pemecah kebuntuan melalui pergerakan dari lini kedua. Inilah yang dulu dengan sangat baik diemban Makan Konate. Gol Konate ke gawang Arema pada putaran pertama ISL 2014 di Bandung, kala itu kedudukan sementara 2-2, memperlihatkan pentingnya gelandang serang sebagai pemecah kebuntuan.
Dalam ajang Bali Island Cup, Persib sempat mencoba Rahmat Hidayat sebagai pemain yang mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Makan Konate. Rahmat mampu melakukan peran ini dengan baik, dan di ajang Bali Island Cup Rahmat mampu menorehkan satu gol ketika pertandingan awal melawan PSS Sleman.
Di partai final pun, meskipun Persib menelan kekalahan melawan Arema dengan skor 1-0, berkat adanya Rahmat di posisi gelandang serang dan berperan sebagai gelandang serang, membuat Persib mampu menguasai pertandingan, terutama di babak kedua.
Tapi, di Piala Bhayangkara ini, Persib harus kehilangan Rahmat Hidayat setelah pemain asal Medan ini menerima cedera saat Persib beruji tanding melawan PS Polri. Pemain-pemain yang sudah dicoba untuk bermain di posisi itu selama ajang Piala Bhayangkara ini, seperti Kim Kurniawan maupun Atep, tidak mampu melakukan peran ini dengan baik. Sebenarnya, ada Gian Zola yang bisa menempati posisi ini, tapi ia masih sangat membutuhkan jam terbang untuk mengisi posisi vital itu.
Akhirnya, sebagai solusi Dejan Antonic, pelatih Persib lebih sering memaksimalkan serangan dari sisi sayap ataupun serangan yang sifatnya direct dengan memanfaatkan Juan Belencoso yang dapat menarik bek.
Melawan Arema yang keempat bek sejajarnya bermain dengan rapat dan disiplin, bermain dengan pressing yang ketat, seperti yang diperlihatkan ketika babak semifinal melawan Sriwijaya FC, akan membuat Persib kesulitan dalam mengalirkan bola ke depan.
Sayap Kiri yang kurang kontributif dalam serangan
Di ajang Piala Bhayangkara ini, Persib berhasil mencetak dua gol melalui sayap kiri, dan pemain yang berperan adalah pemain yang sama, yaitu David Laly. Dua gol melalui sayap kiri ini dicetak ketika Persib melawan Mitra Kukar (serangan sayap kiri yang berujung tendangan penalti) dan Bali United (serangan sayap kiri yang berujung gol Tantan).
Namun, selama ajang Piala Bhayangkara ini, sayap kiri sama sekali tidak kontributif dalam serangan. Sisi yang biasanya dihuni oleh Atep yang ditopang oleh Tony Sucipto (Atep kerap bergantian dengan Tantan ataupun Febri Haryadi) ini tidak bisa berkontribusi lebih banyak dalam serangan. Sisi ini kalah agresif jika dibandingkan sisi kanan yang kerap dihuni oleh Samsul Arif yang berkolaborasi dengan Yanto Basna ataupun Dias Angga. Bahkan, ketika melawan Mitra Kukar, sisi kiri menjadi tempat awalnya gol Mitra Kukar bermula, saat Atep gagal menghalau Septian David saat akan melakukan crossing.
Selama ajang Piala Bhayangkara, sisi kiri Persib hanya menjadi decoy, seperti yang terjadi ketika melawan Mitra Kukar di babak penyisihan grup ataupun melawan Bali United di semifinal. Ketika itu Febri Haryadi menjadi decoy ketika ia menghabiskan stamina para fullback kanan lawan. Ketika melawan Kukar, ia menghabiskan stamina dari Abdul Gamal. Ketika melawan Bali United, Febri menghabiskan stamina dari Ganjar Mukti. Inilah yang membuat David Laly dapat menjalankan perannya untuk mengobrak-abrik sisi kanan pertahanan lawan karena stamina Gamal maupun Ganjar yang sudah habis akibat harus beradu sprint dengan Febri.
Hanya saja, hal ini boleh jadi tidak akan bisa dilakukan Dejan ketika melawan Arema nanti. Arema memiliki stok fullback kanan yang melimpah. Meskipun nanti Ryuji Utomo habis staminanya karena harus meladeni permainan cepat Febri atau Atep, Arema masih memiliki stok fullback kanan berkualitas di dalam diri Hasyim Kipuw maupun Benny Wahyudi.
Itulah yang dilakukan Milomir di laga melawan SFC. Ketika Benny Dollo memasukkan Bayu Gatra, SFC sempat terlihat berbahaya dari sisi kanan. Lalu Milo mengantisipasinya dengan memasukkan Hashim Kipuw yang masih segera untuk mendukung Ryuji. Ketika Ryuji ditarik keluar, Kipuw langsung menempati posisi fullback kanan. Dalam situasi kebugaran yang lebih baik, Kipuw bisa mengantisipasi masuknya Bayu Gatra.
Agresifitas dalam pressing yang dilakukan dengan “jorok”
Di ajang Piala Bhayangkara ini, Persib bisa juga disebut sebagai tim yang “jorok”. “Jorok” di sini adalah jorok dalam hal kartu kuning dan kartu merah yang sudah diterima oleh para pemain Persib. Sepanjang gelaran Piala Bhayangkara, total Persib sudah mendapatkan 13 kartu kuning dan dua kartu merah. Ini memperlihatkan betapa “jorok”nya permainan Persib.
Boleh jadi ini konsekuensi logis dari gaya bermain Dejan Antonic yang cenderung lebih agresif dalam melakukan pressing. Pilihan taktik yang lebih sering menunggu di kedalaman, memaksa Persib — terutama para pemain bertahan — untuk lebih agresif kala lawan sudah memasuki sepertiga akhir pertahanan. Akhirnya, Persib lebih rentan melakukan pelanggaran dan dari sanalah kartu demi kartu akhirnya bermunculan.
Ini harus menjadi catatan tersendiri karena Arema punya seorang Cristian Gonzales, penyerang oportunis — bukan hanya dalam memanfaatkan ruang di kotak penalti namun juga dalam soal memancing lawan untuk melakukan pelanggaran. Penting bagi Persib untuk lebih berhati-hati dalam melakukan tekanan kepada lawan agar tidak banyak tendangan bebas bagi Arema di depan kotak penalti.
Tapi, ini bukan sekadar tentang “jorok” saja. Ketiadaan sosok pemimpin (dalam hal ini pemain yang paling senior) menjadi salah satu sebab kenapa banyaknya kartu kuning dan kartu merah yang diterima oleh pemain Persib. Sosok Firman Utina di musim lalu yang menjadi pemain paling senior dan mengayomi rekan-rekannya sudah tidak ada, dan itu adalah salah satu kehilangan juga yang cukup berharga bagi Persib.
Atep yang didapuk menjadi kapten tidak mampu menjadi pengayom yang baik bagi timnya. Ketika ada situasi Persib dirugikan, Atep tidak mampu membela rekan satu timnya. Protes kepada wasit justru dilakukan oleh Tony Sucipto yang sangat vokal membela rekannya saat kawannya mendapatkan kartu.
Satu ABG dari The Jakmania Ditangkap karena Status Provokasi di Facebook
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap salah seorang oknum anggota The Jakmania berinisial ATB (13) pada Jumat ...
Penyebabnya, oknum suporter yang masih berstatus pelajar SMP itu menulis status di akun Facebook miliknya yang bernada ancaman terhadap kendaraan-kendaraan dari Bandung.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiono menyatakan, status tersebut ditujukan ATB kepada para pendukung Persib Bandung yang berencana datang ke Jakarta.
Pendukung Persib ke Jakarta guna mendukung timnya dalam laga final Piala Bhayangkara antara Persib melawan Arema Malang, di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (3/4/2016).
''Buat The Jak kalau ada pelat nomor polisi D datang ke Jakarta pada saat final Piala Bhayangkara tolong dicegat disuruh putar balik. Kalau Viking engga mau putar balik arah, langsung saja kita sambut dengan batu. Gue bukan aing,'' tulis ATB, yang diucapkan Mujiono di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (2/4/2016).
Menurut Mujiono, polisi sudah memanggil orang tua ATB.
Khusus kepada The Jakmania yang lain, ia meminta agar tidak ada lagi yang mencoba-coba menyebarkan provokasi, baik langsung maupun melalui media sosial.
Selain itu, Mujiono juga mengimbau agar warga tak segan-segan melapor apabila ada mendapati pengguna media sosial yang melakukan hal itu.
''Kalau orang yang melihat dan membaca tidak kuat imannya, dia bisa terprovokasi. Tentu ini bisa mengganggu keamanan dan ketertiban di Jakarta,'' ujar dia.
The Jak dan Viking Ikut Tandatangani Deklarasi Damai Antarsuporter
Lima kelompok suporter sepak bola dari lima klub menandatangani deklarasi damai antarsuporter di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (2/4/2016). ...
Ada pun lima kelompok suporter itu adalah The Jak Mania dari Persija Jakarta, Viking dari Persib Bandung, Aremania dari Arema Malang, Sriwijaya Mania dari Sriwijaya FC, dan Semeton Dewata dari Bali United.
Deklarasi damai ditandatangani menjelang pertandingan final Piala Bhayangkara antara Persib Bandung melawan Arema Malang, di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (3/4/2016).
Ada tujuh poin yang mereka sepakati. Ketujuh poin itu dituangkan dalam selebar kertas yang berbunyi:
"Dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan damai, kami pimpinan dan seluruh anggota suporter keseblasan yang bertanding dalam final sepak bola Piala Bhayangkara 2016, bertekad untuk:
1. Bersama-sama menjunjung tinggi sportivitas olahraga dan menerima apapun hasil pertandingan final sepak bola final sepak bola Piala Bhayangkara 2016 yang akan deselenggarakan pada Minggu 3 April 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
2. Saling menghormati antar suporter atau pendukung kesebelasan Persib Bandung, Arema Malang, Sriwijaya FC, dan Bali United untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kebencian, konflik fisik, maupun tindakan anarkis lainnya, dengan cara mengendalikan seluruh pendukung demi terwujudnya situasi kondusif dalam setiap pertandingan maupun di luar pertandingan sepak bola.
3. Sebagai pimpinan dan anggota suporter kesebelasan wajib menjaga kondusivitas dan keharmonisan antar suporter kesebelasan dengan tidak membuat pernyataan provokatif, mempengaruhi, mengajak, menista, memfitnah, mengancam, menyebarkan kebencian dan SARA, baik melalui media sosial, pesan singkat, website, media cetak, media online, selebaran, dan segala bentuk komunikasi sosial lainnya kepada sesama suporter naupun masyarakat.
4. Sebagai pimpinan dan anggota suporter dari Viking, Aremania, Sriwijaya Mania, Semeton Dewata maupun The Jak Mania, kami bertekad menghindari pelanggaran hukum selama berlangsungnya pertandingan final sepak bola Piala Bhayangkara 2016.
5. Segala bentuk permasalahan yang timbul akibat kesalahpahaman dengan pihak manapun, wajib bekerja sama dengan aparat keamanan untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan serta berupaya menyelesaikan secara musyawarah mufakat, dan tidak menjadikan masalah tersebut sebagai pemicu konflik yang lebih besar, namun tetap tunduk serta patuh pada aturan yang berlaku.
6. Mengimbau kepada pimpinan, koordinator wilayah, koordinator lapangan, dan seluruh anggota suporter The Jak Mania untuk tidak mendukung salah satu kesebelasan dengan melibatkan pengerahan massa atau suporter yang sedang bertanding dalam final sepak bola Piala Bhayangkara 2016.
7. Bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban serta mentaati seluruh ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku selama pertandingan berlangsung.
Penandatanganan deklarasi damai disaksikan langsung oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal, Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Mujiono, dan Direktur Intelkam Komisaris Besar Mamat Surahmat.
Dalam kata sambutannya, Iqbal menyatakan bahwa kelompok suporter memegang peranan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban pada laga final besok.
"Karena itu siang ini mari kita bersama-sama menunjukan bahwa kami berkomitmen mendukung aparat keamanan pada laga final besok untuk mencpitakan situasi aman dan kondusif," ujar Iqbal.
Samsul Arif Berambisi Bobol Gawang Arema
Ujung tombak Persib Bandung, Samsul Arif, berambisi dapat mencetak gol saat partai final Piala Bhayangkara 2016. Dia tak peduli bila gol...
Ujung tombak Persib Bandung, Samsul Arif, berambisi dapat mencetak gol saat partai final Piala Bhayangkara 2016. Dia tak peduli bila gol itu harus dicetak ke gawang mantan klubnya, Arema Cronus, Sabtu (02/04/16).
Meski akan menghadapi mantan timnya, Samsul tak akan bermain hati. Dia justru sangat berambisi untuk mencetak gol.
"Soal gol pasti setiap pemain ingin mencetaknya. Terlebih ini di parta final, tentu saya sangat ingin mencetaknya dan membawa tim saya juara," ucap Samsul saat ditemui di Senayan, Jakarta.
"Soal seleberasi sah-sah saja dilakukan. Tapi nanti lihat saja pas pertandingan. Apalagi saya menghormati Arema karena Arema merupakan bagian dari masa lalu saya," tambah Samsul.
Memang raihan gol menjadi modal berharga untuk Samsul. Sebab, Samsul saat ini masuk kedalam daftar pencetak gol terbanyak dengan koleksi tiga gol.
"Saya tidak memikirkan soal pemain terbaik atau top skor, yang terpenting bisa membawa Persib keluar sebagai juara," tandas ia.