Persib Bandung seperti dijodohkan dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Tim kebanggaan Bobotoh tersebut sudah berulang...
SUGBK Sudah Seperti Kandang Persib
Persib Bandung seperti dijodohkan dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Tim kebanggaan Bobotoh tersebut sudah berulang kali meraih trofi di stadion bertaraf International itu. Tercatat pada zaman perserikatan musim 1986, 1990, 1994, dan juara liga Indonesia musim 1995 serta Turnamen Piala Presiden 2015.
Usai sukses dimusim lalu, kini skuat Maung Bandung kembali datang ke GBK. Misi yang sama merengkuh gelar juara dengan tajuk turnamen berbeda–Piala Bhayangkara. Persib datang dengan kekuatan berbeda dibanding saat menjuarai Piala Presiden. Pelatih asal Serbia Dejan Antonic yang kini akan menuntun tim ini menuju prestasi tertinggi.
“Kita tahu pemain Persib setelah kita gagal di Piala Jenderal Sudirman, kita banyak ditinggalkan hampir 50 persen pemain yang bawa kita juara. Perlahan tapi pasti kita menambah pemain-pemain dengan tambahan pemain baru lokal atau asing,” ungkap asisten pelatih Herrie Setyawan dalam konfrensi pers jelang laga Sabtu (2/4) di ruangan pers VVIP SUGBK.
Selama diarsiteki Dejan -dalam catatan- Persib telan hasil tidak memuaskan di laga tandang di Bali Island Cup. Imbang sekali (vs Bali United), menyerah sekali (vs Arema Cronus) dan hanya menang sekali melawan klub Divisi Utama PSS Sleman dalam laga yang dihelat di stadion I Wayan Dipta, Bali.
Persib memang bisa dikatakan bangkit saat bermain di kandang dalam Turnamen Piala Bhayangkara ini. Lima pertandingan dijalani mulus dengan empat kali menang beruntun dan hanya satu kali hasil imbang.
Herrie mengutarakan walau statistik membuktikan kurang garangnya Persib di laga tandang namun klubnya mengharapkan tuah dari GBK. Bagi skuat Maung Bandung sendiri, GBK sudah seperti kandang dari Persib dengan menjadi saksi kejayaannya di masa lalu.
“Statistik memang kita banyak menang di kandang setidaknya Gelora Bung Karno ini juga kandang Persib, walaupun ini berada di luar kota Bandung tetapi secara interest tuntutan ini adalah kandang Persib juga,” papar pelatih yang kerap di sapa Jose ini.
Ia mengharapkan tuah si GBK bisa menuntun Persib juara Minggu (3/4) malam. Meski Arema adalah lawan yang berat namun, Atep dan kolega siap bekerja keras dan memenangi lagi gelar. “Mudah-mudahan aura kemenangan atau aura positif di GBK membawa hasil maksimal bagi Persib,” tukasnya.
Invasi Jakarta Jilid II, Bobotoh Tidak Senyaman Tahun 2015
INVASI ke Jakarta jilid II. Kalimat itu sudah bergaung hebat menjadi tren di kalangan bobotoh begitu Persib Bandung memastikan diri maj...
Kalimat itu semakin menggema lagi setelah Maung Bandung maju ke final lantaran terpampang secara masif pada kaus dan atribut suporter, spanduk dukungan, sampai tagar berseliweran di media sosial.
Bukan sekadar kalimat penyemangat, "Invasi ke Jakarta" jelas menyiratkan citra kepercayaan diri begitu hebat dan tentu saja keyakinan amat besar untuk "menjajah" ibu kota dan membawa pulang kemenangan.
Romantisme puluhan ribu bobotoh yang berduyun-duyun ke Jakarta untuk mengharu biru di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada partai puncak Piala Presiden, akhir Oktober 2015 lalu memang sudah pasti akan langsung muncul dalam ingatan para pemuja Persib saat ini.
Perjalanan menegangkan dalam pengamanan ketat kepolisian waktu itu berkesudahan amat sempurna karena akhirnya, setelah menanti dua dekade, Maung Bandung bersama bobotoh bisa berpesta pora merayakan gelar juara di stadion bersejarah itu, meski sekadar ajang turnamen.
Situasi kali ini jauh berbeda dengan final Piala Presiden laluBagi bobotoh, berjaya di Batavia, melawan tim manapun, sama saja dengan memberi malu untuk Jakmania, suporter Persija Jakarta yang menjadi rival bebuyutan Persib. Di tengah penetapan status siaga I Jakarta, euforia kemenangan Piala Presiden tahun lalu begitu akbar, lengkap dengan sindiran-sindiran untuk Jakmania sang tuan rumah.
Wajar jika kali ini pun, antusiasme bobotoh begitu besar, bahkan boleh jadi berlipat ganda untuk kembali menyertai kiprah Persib di Jakarta yang akan menghadapi Arema Cronus dalam duel perebuatan trofi juara, Minggu 3 April 2016. Namun, harus pula disadari, situasi kali ini jauh berbeda dengan final Piala Presiden lalu.
Lawan duel Persib pada final saat itu adalah Sriwijaya FC. Meski merupakan salah satu tim besar di kancah sepak bola Indonesia, Laskar Wong Kito tidak atau mungkin belum punya basis masa suporter fanatik yang secara masif mengikuti kemanapun tim mereka berlaga, apalagi jarak dari Palembang ke Jakarta cukup jauh.
Maka stadion yang bisa menampung lebih dari 80.000 penonton pun saat itu layaknya Stadion Si Jalak Harupat dengan kapasitas lebih besar. Nyaris seluruh sektor tribun penonton berubah menjadi lautan biru bobotoh, lengkap dengan pekik sorak sorai dukungan yang menggelegar, menyuntikkan energi besar untuk kepercayaan Persib sepanjang laga.
Akan tetapi, lawan tarung Maung Bandung kali ini adalah Arema, tim besar dengan basis suporter tak kalah banyak dan tak kalah militan dibandingankan Persib, yakni Aremania. Arek Malang juga selalu setia mendampingi kemanapun Singo Edan bertarung. Maka sudah bisa dipastikan, warna biru di Stadion akan terbelah menjadi dua, Bobotoh dan Aremania. Masing-masing mendapatkan porsi adil pembagian tiket, yakni sekitar 40.000 lembar.
Bobotoh tidak akan senyaman tahun lalu yang dengan leluasa menguasai setiap jengkal Senayan. Mereka harus berbagi ruang dengan Aremania, dan bahkan Jakmania yang berpotensi ikut hadir mendukung Arema.
Optimisme yang dibawa Aremania tak kalah dari misi invasi jilid II bobotoh, bahkan mungkin saja lebih besar karena mereka sudah lama tak merasakan nikmatnya merayakan pesta juara pada ajang level mayor.
Aremania yang terkenal dengan dukungan unik itu bakal memberikan kepercayaan diri lebih buat Arema
Ridwan Kamil-The Jakmania Saling Bantu Amankan Final Persib vs Arema
final Piala Bhayangkara 2016 mengharuskan Persib Bandung datang ke Jakarta lagi untuk menantang Arema Cronus di Stadion Utama Gelora Bu...
final Piala Bhayangkara 2016 mengharuskan Persib
Bandung datang ke Jakarta lagi untuk menantang Arema Cronus di Stadion
Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (3/4/2016). Untuk
mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Walikota Bandung Ridwan Kamil
langsung berkoordinasi dengan petinggi The Jakmania.
Ridwan Kamil pada Jumat (1/4/2016), menulis status di akun Twitter resminya, @ridwankamil,
yang menyatakan dirinya bakal minta izin pada petinggi Jakmania. Niat
dan tujuan pria yang akrab disapa Kang Emil tak lain minta izin alias kulonuwun sebab bermain di markas Persija, rival abadi Persib.
"Ya tadi Kang Emil telepon, intinya sih dia kulonuwun
buat laga besok. Dia juga minta saling memantau media sosial
masing-masing agar terhindar dari potensi yang tidak diinginkan. Dia
bakal memantau medsos The Jak, sebaliknya kami juga memantau medsos
Bobotoh (fans Persib)," ucap Ketua The Jakmania Richard Ahmad saat
dikonfirmasi Sindonews.
Richard menambahkan, The Jak sudah belajar dari kejadian sebelumnya yakni lebih perhatikan masalah hate speech
di jejaring sosial. Seperti diketahui bersama, Sekjen Jakmania
Febriyanto diciduk kepolisian dengan dugaan menyebar provokasi di
twitter jelang final Piala Presiden yang mempertemukan Persib vs
Sriwijaya FC di SUGBK Oktober tahun lalu.
"Ya kami sudah belajar
dari masalah sebelumnya. Sekarang kan terus dipantau Cyber Crime
kepolisian, untuk itu kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak
sejak tiga hari lalu. Bahkan kami juga sudah ikut rakor dengan pihak
polisi," tambahnya.
Kang Emil sendiri sudah menyerukan perintah
kepada Bobotoh. Ia meminta Bobotoh memperhatikan komentar di media
sosial jelang final nanti. "Jelang final bola. mari hindari postingan
yang provokatif. Sepakbola ajarkan berkompetisi dalam perdamaian bukan
permusuhan," kicaunya.
Potensi keamanan memang cukup disorot
dalam laga final Persib vs Arema. Rivalitas klub asal Bandung dengan
Jakarta yang sudah berakar sejak lama jadi alasan utama.
Satu ABG dari The Jakmania Ditangkap karena Status Provokasi di Facebook
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap salah seorang oknum anggota The Jakmania berinisial ATB (13) pada Jumat ...
Penyebabnya, oknum suporter yang masih berstatus pelajar SMP itu menulis status di akun Facebook miliknya yang bernada ancaman terhadap kendaraan-kendaraan dari Bandung.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiono menyatakan, status tersebut ditujukan ATB kepada para pendukung Persib Bandung yang berencana datang ke Jakarta.
Pendukung Persib ke Jakarta guna mendukung timnya dalam laga final Piala Bhayangkara antara Persib melawan Arema Malang, di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (3/4/2016).
''Buat The Jak kalau ada pelat nomor polisi D datang ke Jakarta pada saat final Piala Bhayangkara tolong dicegat disuruh putar balik. Kalau Viking engga mau putar balik arah, langsung saja kita sambut dengan batu. Gue bukan aing,'' tulis ATB, yang diucapkan Mujiono di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (2/4/2016).
Menurut Mujiono, polisi sudah memanggil orang tua ATB.
Khusus kepada The Jakmania yang lain, ia meminta agar tidak ada lagi yang mencoba-coba menyebarkan provokasi, baik langsung maupun melalui media sosial.
Selain itu, Mujiono juga mengimbau agar warga tak segan-segan melapor apabila ada mendapati pengguna media sosial yang melakukan hal itu.
''Kalau orang yang melihat dan membaca tidak kuat imannya, dia bisa terprovokasi. Tentu ini bisa mengganggu keamanan dan ketertiban di Jakarta,'' ujar dia.
The Jak dan Viking Ikut Tandatangani Deklarasi Damai Antarsuporter
Lima kelompok suporter sepak bola dari lima klub menandatangani deklarasi damai antarsuporter di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (2/4/2016). ...
Ada pun lima kelompok suporter itu adalah The Jak Mania dari Persija Jakarta, Viking dari Persib Bandung, Aremania dari Arema Malang, Sriwijaya Mania dari Sriwijaya FC, dan Semeton Dewata dari Bali United.
Deklarasi damai ditandatangani menjelang pertandingan final Piala Bhayangkara antara Persib Bandung melawan Arema Malang, di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (3/4/2016).
Ada tujuh poin yang mereka sepakati. Ketujuh poin itu dituangkan dalam selebar kertas yang berbunyi:
"Dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan damai, kami pimpinan dan seluruh anggota suporter keseblasan yang bertanding dalam final sepak bola Piala Bhayangkara 2016, bertekad untuk:
1. Bersama-sama menjunjung tinggi sportivitas olahraga dan menerima apapun hasil pertandingan final sepak bola final sepak bola Piala Bhayangkara 2016 yang akan deselenggarakan pada Minggu 3 April 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
2. Saling menghormati antar suporter atau pendukung kesebelasan Persib Bandung, Arema Malang, Sriwijaya FC, dan Bali United untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kebencian, konflik fisik, maupun tindakan anarkis lainnya, dengan cara mengendalikan seluruh pendukung demi terwujudnya situasi kondusif dalam setiap pertandingan maupun di luar pertandingan sepak bola.
3. Sebagai pimpinan dan anggota suporter kesebelasan wajib menjaga kondusivitas dan keharmonisan antar suporter kesebelasan dengan tidak membuat pernyataan provokatif, mempengaruhi, mengajak, menista, memfitnah, mengancam, menyebarkan kebencian dan SARA, baik melalui media sosial, pesan singkat, website, media cetak, media online, selebaran, dan segala bentuk komunikasi sosial lainnya kepada sesama suporter naupun masyarakat.
4. Sebagai pimpinan dan anggota suporter dari Viking, Aremania, Sriwijaya Mania, Semeton Dewata maupun The Jak Mania, kami bertekad menghindari pelanggaran hukum selama berlangsungnya pertandingan final sepak bola Piala Bhayangkara 2016.
5. Segala bentuk permasalahan yang timbul akibat kesalahpahaman dengan pihak manapun, wajib bekerja sama dengan aparat keamanan untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan serta berupaya menyelesaikan secara musyawarah mufakat, dan tidak menjadikan masalah tersebut sebagai pemicu konflik yang lebih besar, namun tetap tunduk serta patuh pada aturan yang berlaku.
6. Mengimbau kepada pimpinan, koordinator wilayah, koordinator lapangan, dan seluruh anggota suporter The Jak Mania untuk tidak mendukung salah satu kesebelasan dengan melibatkan pengerahan massa atau suporter yang sedang bertanding dalam final sepak bola Piala Bhayangkara 2016.
7. Bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban serta mentaati seluruh ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku selama pertandingan berlangsung.
Penandatanganan deklarasi damai disaksikan langsung oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal, Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Mujiono, dan Direktur Intelkam Komisaris Besar Mamat Surahmat.
Dalam kata sambutannya, Iqbal menyatakan bahwa kelompok suporter memegang peranan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban pada laga final besok.
"Karena itu siang ini mari kita bersama-sama menunjukan bahwa kami berkomitmen mendukung aparat keamanan pada laga final besok untuk mencpitakan situasi aman dan kondusif," ujar Iqbal.
Bobotoh Cantik Ini Prediksikan Besok Persib Juara
Ribuan bobotoh, suporter Persib Bandung, diprediksikan siap memenuhi Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta,jelang laga final Piala Bhayangk...
Laga yang pastinya akan berlangsung seru itu akan mempertemukan dua tim elit Indonesia yakni Persib melawan Arema.
Rupanya tak hanya kaum adam yang antusias dengan laga final besok, nyatanya mojang kelahiran Garut, 18 Mei 1992 yang sudah lama tinggal di Bandung ini adalah salah satu yang paling antusias dengan pertandingan seru tersebut.
Resty Wulandari (23), wanita cantik yang pernah membintangi film serial Preman Pensiun yang kini sedang sibuk merilis single pertamanya ini mengatakan kalau dirinya sangat yakin besok Persib menang dan memberikan trofi lagi untuk bobotoh.
"Laga final besok aku yakin Persib bisa kembali juara di GBK, dan kembali bawa trofi untuk bobotoh," ujar Resty kepada Tribun saat dihubungi melalui telepon, Sabtu, (2/4/2016).
Resty juga mengatakan kalau dirinya akan berusaha untuk datang ke Stadion GBK untuk mendukung tim kesayangannya tersebut secara langsung.
"Mudah-mudahan berangkat, kalau berangkat aku mau sama rombongan temen-temen dari Preman Pensiun (Kang Jamal cs) dan tentunya sama temen-temen yang lain juga," kata Resti.
Selain itu, Resty juga memprediksikan laga final tersebut akan dimenangi Persib Bandung dengan skor yang cukup telak, yakni 3-1.
"Prediksi aku untuk skor akhir di laga final Piala Bhayangkara besok 3-1 untuk kemenangan Persib Bandung, dan pencetak gol pertama adalah Tantan," katanya
Pembagian Zona Bobotoh Dan Aremania Di GBK
Pihak panitia Torabika Bhayangkara Cup 2016 atau Piala Bhayangkara akan menetapkan pengamanan ekstra ketat saat pertandingan final anta...
Pihak panitia Torabika Bhayangkara Cup 2016 atau Piala Bhayangkara akan menetapkan pengamanan ekstra ketat saat pertandingan final antara Persib dan Arema Cronus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (3/4/2016).
Untuk meminimalisir terjadinya gesekan antar suporter, SUGBK akan dibelah menjadi dua zona, utara dan selatan.
Zona utara akan diisi oleh pendukung Persib, Bobotoh, sementara zona selatan akan diisi oleh pendukung Arema, Aremania.
Dua ribu suporter Bali United akan bergabung dengan Bobotoh di Zona Utara.
Sementara dua ribu suporter Sriwijaya FC akan bergabung dengan Aremania di Zona Selatan.
Mekanisme pengamanan akan diatur sepenuhnya oleh pihak Polda Metro Jaya.
Namun menurut Direktur PT Gelora Trisula Semesta, Joko Driyono, pihaknya tidak mengkhawatirkan masalah keamanan antara dua kelompok suporter.
PT GTS pada ajang Piala Bhayangkara bertindak sebagai operator turnamen.
"Tidak ada histori yang dicemaskan antara empat pendukung," ujar Joko Driyono saat technical meeting di Merapi Lounge, Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (2/4/2016).
Total 80 ribu suporter Arema dan Persib Bandung akan memadati SUGBK pada final Piala Bhayangkara
Ini Alasan Bobotoh Antusias Lihat Laga Persib dan Sriwijaya FC di Stadion
Puluhan bobotoh menunggu dengan sabar penjualan tiket Persib Bandung kontra Sriwijaya FC di Stadion Sidolig, Kabupaten Bandung, Jawa Bara...
Puluhan bobotoh menunggu dengan sabar penjualan tiket Persib Bandung kontra Sriwijaya FC di Stadion Sidolig, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/3/2016). Para bobotoh datang ke salah satu agen tiket resmi laga Piala Bhayangkara itu sejak pukul 08.00 WIB.
Pentolan Viking, Gus Dul, mengatakan, minat bobotoh yang membeli tiket hari ini memang berbeda jauh ketika Persib Bandung melawan PS TNI. Antusiasme bobotoh menyaksikan langsung laga Persib kontra Sriwijaya FC pada Sabtu (26/3/2016), begitu tinggi.
"Kalau posisi begini, sejam juga jatah 900 tiket langsung. Kalau kemarin jual 200 tiket aja susah. Bahkan diberi tiket gratis kalau beli satu tiket juga tidak ada yang mau," kata Gus Dul kepada Tribun di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/3/2016) pagi.
Gus Dul menilai, berminatnya bobotoh menyaksikan laga kontra Persib dipengaruhi beberapa faktor. Satu di antaranya laga digelar pada hari Sabtu. Sedangkan laga melawan PS TNI, digelar pada hari kerja.
"Sekarang juga long weekend, jadi banyak berminat. Tadi juga ada keluarga yang sudah ingin pesan lima tiket. Artinya, yang tadinya tidak biasa menonton ke stadion jadi ke stadion," ujar Gus Dul.
Ditanya laga melawan Sriwijaya merupakan pertandingan yang harus diberi dukungan menyusul menentukan juara grup, Gus Dul pun mengiyakan. Namun ia menilai seharusnya laga yang harus diber dukungan penuh itu ketika Persib melawan PS TNI kemarin.
"Laga kemarin itu yang menentukan Persib lolos atau tidak. Kalau kemarin kalah atau seri jelas laga besok sangat berat," ujar Gus Dul.
Sumber : http://jabar.tribunnews.com/2016/03/25/ini-alasan-bobotoh-antusias-lihat-laga-persib-dan-sriwijaya-fc-di-stadion